Saya akan
menceritakan pengalaman saya pada saat mengikuti rekoleksi di Rumah Retret Santa Maria Tawangmangu. Kegiatan rekoleksi ini diikuti oleh semua siswa katolik SMA
Negeri Jumapolo. Kegiatan rekoleksi ini dimulai dengan sesi “siapakah aku?”.
Di sesi siapakah aku? ini kami diajak untuk memperdalam jati diri kami masing-masing dengan suatu metode yang unik, yaitu dengan cara menggunakan kesadaran alam bawah sadar kami masing-masing untuk mengetahui jati diri kami. Dari sudut pandang saya pribadi sesi ini sangatlah berguna bagi saya, jujur saja saya sebenarnya sudah bertanya-tanya tentang apa aku ini, siapa aku ini, dan mengapa aku ada disini. Sudah banyak orang-orang yang saya tanyai mengenai hal ini, dari orang beragama katolik, kristen, maupun islam, tapi tidak ada yang dapat menjelaskannya, mereka semua bingung akan hal ini.
Sebenarnya pertanyaan ini sangatlah mudah dan simpel tetapi bila kita cermati dan dalami makna dari pertanyaan ini kita akan merasa bingung sendiri, sama halnya dengan saya, saya terus mencari dan mencari jawaban dari pertanyaan ini, hingga akhirnya saya mendengar sabda Tuhan “anak manusia datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani” (Mat 20:28), dari sabda Injil ini saya terdorong dan sadar bahwa saya datang ke dunia ini untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Dengan adanya sesi “siapakah aku?” di rekoleksi ini saya semakin terdorong untuk memegang teguh prinsip saya untuk selalu melayani, dan sadar bahwa saya ini adalah seorang pelayan, pelayan yang melayani Tuhan dan melayani sesama.
Setelah sesi “siapakah aku?, kegiatan dilanjutkan dengan outbond, dalam outbond ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Didalam outbond ini banyak hal positif yang bisa didapatkan, contohnya ialah kebersamaan, kerja sama, kejujuran, kepercayaan, kasih, pengorbanan, dan kepemimpinan.
Menurut saya pribadi acara outbond ini sangat mempengaruhi saya, karena sebenarnya saya adalah tipe orang yang selalu tidak percaya pada orang lain, selalu menyelesaikan sesuatu sendirian, dan saya adalah tipe orang yang anti sosial, dan dari acara outbond ini saya sadar bahwa tidak semua masalah dapat diselesaikan sendiri, kita perlu bantuan dari orang lain untuk menyelesaikannya dan bila kita memerlukan bantuan orang lain kita juga harus mempercayai orang yang membantu kita dan kita harus saling bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar agar kita dapat memperercayai dan dipercayai oleh orang-orang disekitar kita.
Setelah outbond selesai kami beristirahat sebentar dan setelah istirahat kami diajak untuk merenungkan dan merefleksikan kegiatan yang telah tejadi pada hari itu. Di acara ini kami diajak untuk membagikan pengalaman kami masing-masing mengenai kegiatan yang telah berlangsung. Dan setelah acara itu kami mengadakan acara api unggun dan pensi di taman, disini kami dapat saling bertukar opini dan kami dapat lebih mempererat tali persahabatan, kami saling bercakap-cakap dan bercanda tawa.
Di sesi siapakah aku? ini kami diajak untuk memperdalam jati diri kami masing-masing dengan suatu metode yang unik, yaitu dengan cara menggunakan kesadaran alam bawah sadar kami masing-masing untuk mengetahui jati diri kami. Dari sudut pandang saya pribadi sesi ini sangatlah berguna bagi saya, jujur saja saya sebenarnya sudah bertanya-tanya tentang apa aku ini, siapa aku ini, dan mengapa aku ada disini. Sudah banyak orang-orang yang saya tanyai mengenai hal ini, dari orang beragama katolik, kristen, maupun islam, tapi tidak ada yang dapat menjelaskannya, mereka semua bingung akan hal ini.
Sebenarnya pertanyaan ini sangatlah mudah dan simpel tetapi bila kita cermati dan dalami makna dari pertanyaan ini kita akan merasa bingung sendiri, sama halnya dengan saya, saya terus mencari dan mencari jawaban dari pertanyaan ini, hingga akhirnya saya mendengar sabda Tuhan “anak manusia datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani” (Mat 20:28), dari sabda Injil ini saya terdorong dan sadar bahwa saya datang ke dunia ini untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Dengan adanya sesi “siapakah aku?” di rekoleksi ini saya semakin terdorong untuk memegang teguh prinsip saya untuk selalu melayani, dan sadar bahwa saya ini adalah seorang pelayan, pelayan yang melayani Tuhan dan melayani sesama.
Setelah sesi “siapakah aku?, kegiatan dilanjutkan dengan outbond, dalam outbond ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Didalam outbond ini banyak hal positif yang bisa didapatkan, contohnya ialah kebersamaan, kerja sama, kejujuran, kepercayaan, kasih, pengorbanan, dan kepemimpinan.
Menurut saya pribadi acara outbond ini sangat mempengaruhi saya, karena sebenarnya saya adalah tipe orang yang selalu tidak percaya pada orang lain, selalu menyelesaikan sesuatu sendirian, dan saya adalah tipe orang yang anti sosial, dan dari acara outbond ini saya sadar bahwa tidak semua masalah dapat diselesaikan sendiri, kita perlu bantuan dari orang lain untuk menyelesaikannya dan bila kita memerlukan bantuan orang lain kita juga harus mempercayai orang yang membantu kita dan kita harus saling bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar agar kita dapat memperercayai dan dipercayai oleh orang-orang disekitar kita.
Setelah outbond selesai kami beristirahat sebentar dan setelah istirahat kami diajak untuk merenungkan dan merefleksikan kegiatan yang telah tejadi pada hari itu. Di acara ini kami diajak untuk membagikan pengalaman kami masing-masing mengenai kegiatan yang telah berlangsung. Dan setelah acara itu kami mengadakan acara api unggun dan pensi di taman, disini kami dapat saling bertukar opini dan kami dapat lebih mempererat tali persahabatan, kami saling bercakap-cakap dan bercanda tawa.
Di
hari berikutnya kami diajak untuk bangun pagi untuk berdoa dengan meditasi, di
pagi yang sejuk itu kami diajarkan untuk menikmati keindahan alam, saat kami
melihat betapa indahnya alam yang telah dibuat oleh Tuhan, kami khususnya saya pribadi
sangat bersyukur karena mendapat kehidupan hingga sampai saat itu dan dapat
melihat keindahan alam itu.
Setelah menikmati keindahan alam, kami diajak untuk meditasi, kami diajak untuk menyatu dengan alam, kami menyerap energi positif dari alam dan kami membuang energi negatif yang terdapat dalam tubuh kami, kamipun diajak untuk saling membagi energi positif yang kami terima dari alam. Di kegiatan meditasi ini saya merasa suatu energi yang kuat dari semua teman-temang yang ada walaupun kami tidak saling berdekatan tapi saya merasakan bahwa mereka semua ada disamping saya dan membantu saya untuk melepas semua masalah-masalah yang selama ini saya pendam.
Setelah Doa pagi dan meditasi, kami diajak untuk melanjutkan ke sesi berikutnya yaitu sesi “Mau jadi apa aku?”, di sesi ini kami diajak untuk lebih memperdalam sesi “siapakah aku?” dan kami diajak untuk memikirkan kedepan, apa tujuanku kedepan setelah tahu siapa aku ini.
Di sesi inipun juga sangat mempengaruhi pola pikir saya, di sesi ini kami dipaparkan beberapa video inspiratif dimana video tersebut dapat mempengaruhi pola pikir kami khususnya saya yang sangat sempit mengenai semua hal tentang dunia ini. Dan dari semua video yang diputarkan, semua video tersebut dapat menyentuh hati saya pribadi untuk selalu menjaga alam dan menjaga tali persaudaraan terhadap sesama, dan suatu hal yang mudah tetapi tidak semua orang sadari bahwa suatu kebahagiaan itu adalah suatu hal yang sangat mudah didapatkan.
Dan setelah sesi ini selesai saya pribadi semakin kuat dan percaya bahwa prinsip saya sebelumnya adalah benar dan saya benar-benar diciptakan untuk itu. Setelah selesai sesi “Mau jadi apa aku?”, acara dilanjutkan dengan saling membagi pendapat dan opini mengenai dua sesi pokok sebelumnya, dari sini saya dapat mengetahui bahwa masih banyak orang yang belum dapat melihat jati dirinya sendiri dan belum dapat menentukan tujuannya di masa yang akan datang, dan saya dapat mengetahui beberapa pola pikir dari beberapa teman mengenai dirinya sendiri dan tujuannya di masa yang akan datang.
Setelah acara selesai rekoleksi ini ditutup oleh misa, di misa ini orang-orang yang belum menyatakan pengalaman dan opini, mereka disuruh untuk menceritakan opini mereka, kami saling bercanda tawa dalam hal ini, dan ini adalah suatu kenangan indah saya pribadi tentang suatu kebersamaan yang dapat terjalin bila kita semua dapat saling terbuka terhadap sesama, dan saya tidak akan melupakan kenangan ini.
Dan ini adalah acara terakhir kami disini dan untuk mengakhirinya kami sempat berfoto-foto untuk mengabadikan kenangan kami di tempat ini. Meskipun berat tapi tidak ada pilihan lain dan kami untuk mengucapkan selamat tinggal, saya pribadi sangat merasa senang dan sedih, senang karena semua acara ini, dan sedih karena meninggalkan tempat ini, karena dengan meninggalkan tempat ini itu juga meninggalkan beberapa kebersamaan yang telah terjalin dan masing-masing akan menikmati kehidupan masing-masing dan tidak memperdulikan orang di sekitar, tapi saya tetap merasa sangat senang karena dapat menghadiri acara rekoleksi ini, dan saya sangat berterima kasih pada suster yang mau membimbing kami dari awal sampai akhir, dan mau mendengarkan keluh kesah kami dan memberikan jalan keluar bagi kami. saya ucapkan banyak terimakasih Suster Yohana.
Setelah menikmati keindahan alam, kami diajak untuk meditasi, kami diajak untuk menyatu dengan alam, kami menyerap energi positif dari alam dan kami membuang energi negatif yang terdapat dalam tubuh kami, kamipun diajak untuk saling membagi energi positif yang kami terima dari alam. Di kegiatan meditasi ini saya merasa suatu energi yang kuat dari semua teman-temang yang ada walaupun kami tidak saling berdekatan tapi saya merasakan bahwa mereka semua ada disamping saya dan membantu saya untuk melepas semua masalah-masalah yang selama ini saya pendam.
Setelah Doa pagi dan meditasi, kami diajak untuk melanjutkan ke sesi berikutnya yaitu sesi “Mau jadi apa aku?”, di sesi ini kami diajak untuk lebih memperdalam sesi “siapakah aku?” dan kami diajak untuk memikirkan kedepan, apa tujuanku kedepan setelah tahu siapa aku ini.
Di sesi inipun juga sangat mempengaruhi pola pikir saya, di sesi ini kami dipaparkan beberapa video inspiratif dimana video tersebut dapat mempengaruhi pola pikir kami khususnya saya yang sangat sempit mengenai semua hal tentang dunia ini. Dan dari semua video yang diputarkan, semua video tersebut dapat menyentuh hati saya pribadi untuk selalu menjaga alam dan menjaga tali persaudaraan terhadap sesama, dan suatu hal yang mudah tetapi tidak semua orang sadari bahwa suatu kebahagiaan itu adalah suatu hal yang sangat mudah didapatkan.
Dan setelah sesi ini selesai saya pribadi semakin kuat dan percaya bahwa prinsip saya sebelumnya adalah benar dan saya benar-benar diciptakan untuk itu. Setelah selesai sesi “Mau jadi apa aku?”, acara dilanjutkan dengan saling membagi pendapat dan opini mengenai dua sesi pokok sebelumnya, dari sini saya dapat mengetahui bahwa masih banyak orang yang belum dapat melihat jati dirinya sendiri dan belum dapat menentukan tujuannya di masa yang akan datang, dan saya dapat mengetahui beberapa pola pikir dari beberapa teman mengenai dirinya sendiri dan tujuannya di masa yang akan datang.
Setelah acara selesai rekoleksi ini ditutup oleh misa, di misa ini orang-orang yang belum menyatakan pengalaman dan opini, mereka disuruh untuk menceritakan opini mereka, kami saling bercanda tawa dalam hal ini, dan ini adalah suatu kenangan indah saya pribadi tentang suatu kebersamaan yang dapat terjalin bila kita semua dapat saling terbuka terhadap sesama, dan saya tidak akan melupakan kenangan ini.
Dan ini adalah acara terakhir kami disini dan untuk mengakhirinya kami sempat berfoto-foto untuk mengabadikan kenangan kami di tempat ini. Meskipun berat tapi tidak ada pilihan lain dan kami untuk mengucapkan selamat tinggal, saya pribadi sangat merasa senang dan sedih, senang karena semua acara ini, dan sedih karena meninggalkan tempat ini, karena dengan meninggalkan tempat ini itu juga meninggalkan beberapa kebersamaan yang telah terjalin dan masing-masing akan menikmati kehidupan masing-masing dan tidak memperdulikan orang di sekitar, tapi saya tetap merasa sangat senang karena dapat menghadiri acara rekoleksi ini, dan saya sangat berterima kasih pada suster yang mau membimbing kami dari awal sampai akhir, dan mau mendengarkan keluh kesah kami dan memberikan jalan keluar bagi kami. saya ucapkan banyak terimakasih Suster Yohana.
Kesimpulan
dari pengalaman pribadi saya ini adalah
· rekoleksi
ini sangat menyenangkan dan sangat menginspiratif
· rekoleksi
ini sangat mendukung anak-anak muda yang belum mengenal jati dirinya sendiri
· rekoleksi
ini dapat menumbuhkan rasa kepemimpinan, kebersamaan, kejujuran, kekompakan,
pengorbanan, kasih, dsb
· rekoleksi
ini mampu merubah orang yang berjalan di jalan yang salah menuju jalan yang benar
· rekoleksi
ini sangatlah bagus dan menyenangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar